Ini lo ayam Kampung itu, gagahkan? Yang Betina cantik kan ?.
Jadi jangan dianggap produk lokal itu selalu kelas bawah. Kita harus bangga dan cinta apa yang memang betul asal atau origin madein Indonesia. Sayang, kita suka alfa bahwa negri kita tercinta kaya penuh corak ragam budaya, tumbuhan serta hewan hewan yang eksotik. Jika sudah diambil oleh negri tetangga, baru kita sibuk sibuk untuk menyangkal nya, bila perlu dengan slogan " Ganyang ". Ironis memang.
Mudah mudahan dengan tulisan ini sedikit menghidupkan rasa cinta atas negri yang kaya serta indah ini. Pernyataan ini Objektif... lo, sebab Suharto Ponimin mendapatkan pujian dari rekan rekan di seberang sana ya dari Inggris dan Abu Dhabi via facebook. mereka melihat gambar gambar yang tercantum dalam wall, bahwa negri kita indah menawan.
Dengan mengangkat tema ini, Suharto Ponimin berharap ada 2 yang diharapkannya yang dapat tumbuh dari tulisan ini, yang pertama " Kita cinta dengan apa apa yang asalnya dari bumi Indonesia ", kedua berharap dengan tulisan ini kepada kaum kaumku yang sudah hidupnya mapan mau menggerakkan ekonomi kerakyatan, minimal menjadi sponsor kecil kecilan untuk kaum ku yang kurang beruntung dalam hidupnya. Ya apa saja bentuknya, bisa nyumbang modal, bisa nyumbang ayamnya, ya apa aja deh.
I. Keutamaan Beternak Ayam Kampung alias Ayam Buras.
Ayam Buras adalah ayam jenis lokal [ Indonesia ], masih alami dan belum mangalami perunbahan mutu genetis. Di beberapa daerah, ayam lokal dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relatif homogen , baik bentuk tubuh maupun warna bulunya. Ayam ayam tersebut bahkan diberi nama berdasarkan nama daerah atau nama tertentu. Contohnya ayam kedu, ayam nunukan dan lain lain.
Sementara karakteristik ayam lokal yang dipelihara oleh sebagian besar masyarakat di pedesaan masih alami, bentuk tubuh maupun warna bulu sangat beragam, dan biasanya disebut dengan ayam kampung. Keunggulan ayam buras [ ayam lokal ] dibanding dengan ayam ras adalah sebagai berikut :
- Daya tahan tubuhnya relatif tinggi.
- Adaptasinya terhadap lingkungan di Indonesia relatif baik.
- Daging dan telurnya mempunyai rasa yang khas, gurih dan disukai oleh
masyarakat.
- Harga jual daging dan telur lebih mahal daripada ayam ras.
Bangsa bangsa ayam kampung sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ayam hutan [ gallus varius Linnaeus ] diperkirakan sebagai nenek moyang ayam kampung. Hal ini terlihat dari sifat sifat dan morpologi ayam kampung yang mempunyai kemiripan dengan ayam hutan.
Warna bulu ayam kampung sangat beragam, yaitu mulai dari hitam, putih , kombinasi, kemerahan.
Walaupun ayam ras berkembang pesat, namun permintaan ayam kampung masih tetap tinggi.
II. Pemeliharaan Ayam Buras.
a. Pemilihan Bibit.
Pemilihan bibit ayam kampung secara umum sama dengan ayam ras, yaitu dipilih bibit dari induk yang mempunyai kemampuan produksi tinggi, misalnya dari kemampuan bertelur, sifat tumbuhnya, dan secara eksterior tampak sehat, lincah, tidak cacat, mata cerah, tidak ada kotoran yang menempel didubur serta bulu tampak baik dan mengembang.
b. Kandang.
Perkandangan untuk pemeliharaan ayam kampung sangat tergantung dari cara pemeliharaan itu sendiri. Pemeliharaan ayam secara intensif atau dilepas hanya memerlukan jenis perkandangan yang seadanya. Kandang hanya berfungsi untuk tidur pada malam hari.
Jenis kandang untuk pemeliharaan secara semi intensif dibuat lebih baik karena kandang digunakan lebih daripada untuk tidur malam hari, melainkan juga untuk area beraktifitas. Kandang dibuat seperti kandang ayam ras karena ayam kampung juga dipelihara secara terus menerus didalam kandang. Sistem perkandangan dibuat mirip dengan perkandangan ayam ras dilengkapi tempat makan, minum area aktifitas yang disebut sistem liter atau sistem sangkar.
Dengan menggunakan sistem perkandangan tersebut produksi telurnya lebih banyak daripada sistem umbar yaitu rata rata 30 -40 butir pertahun untuk sistem umbar, tetapi dengan sistem intensif meningkat menjadi lebih kurang 120 butir pertahun.
c. Pakan.
Pemberian pakan untuk pemeliharaan ayam buras secara intensif dapat dilakukan seperti ayam ras, tetapi karena ayam kampung jumlah produksi telur lebih rendah dari ayam ras, maka pemberian pakan dapat dilakukan dengan mencampur sendiri seperti jagung giling, bekatul dan konsentrat jadi.
d. Pencegahan Penyakit.
Pemeliharaan ayam kampung juga tidak berbeda dengan cara pemmeliharaan ayam ras pada umumnya, yaitu melalui program pembersihan kandang, perlengkapannya dan lingkungan : sanitasi, serta hapus hama kandang. Penyakit yang sering menyerang ayam kampung yaitu new castle [ ND], cronic respitory deceaces [ CRD ] dan cacar.
Hal hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit pada ayam kampung sebagai berikut :
1. Hindarkan anak ayam dari perubahan cuaca, anak ayam dapat diberi tambahan vitamin karena pada kondisi ini, anak ayam mudah terserang penyakit.
2. Lakukan vaksinasi ND secara teratur.
3. Berikan pakan yang cukup berkualitas.
4. Jaga kebersihan, perlengkapan dan lingkup kandang.
5. Berikan obat jika diperlukan saja.
6. Berikan obat cacing dan antibiotik secara berkala.
Bangsa bangsa ayam kampung sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ayam hutan [ gallus varius Linnaeus ] diperkirakan sebagai nenek moyang ayam kampung. Hal ini terlihat dari sifat sifat dan morpologi ayam kampung yang mempunyai kemiripan dengan ayam hutan.
Warna bulu ayam kampung sangat beragam, yaitu mulai dari hitam, putih , kombinasi, kemerahan.
Walaupun ayam ras berkembang pesat, namun permintaan ayam kampung masih tetap tinggi.
II. Pemeliharaan Ayam Buras.
a. Pemilihan Bibit.
Pemilihan bibit ayam kampung secara umum sama dengan ayam ras, yaitu dipilih bibit dari induk yang mempunyai kemampuan produksi tinggi, misalnya dari kemampuan bertelur, sifat tumbuhnya, dan secara eksterior tampak sehat, lincah, tidak cacat, mata cerah, tidak ada kotoran yang menempel didubur serta bulu tampak baik dan mengembang.
b. Kandang.
Perkandangan untuk pemeliharaan ayam kampung sangat tergantung dari cara pemeliharaan itu sendiri. Pemeliharaan ayam secara intensif atau dilepas hanya memerlukan jenis perkandangan yang seadanya. Kandang hanya berfungsi untuk tidur pada malam hari.
Jenis kandang untuk pemeliharaan secara semi intensif dibuat lebih baik karena kandang digunakan lebih daripada untuk tidur malam hari, melainkan juga untuk area beraktifitas. Kandang dibuat seperti kandang ayam ras karena ayam kampung juga dipelihara secara terus menerus didalam kandang. Sistem perkandangan dibuat mirip dengan perkandangan ayam ras dilengkapi tempat makan, minum area aktifitas yang disebut sistem liter atau sistem sangkar.
Dengan menggunakan sistem perkandangan tersebut produksi telurnya lebih banyak daripada sistem umbar yaitu rata rata 30 -40 butir pertahun untuk sistem umbar, tetapi dengan sistem intensif meningkat menjadi lebih kurang 120 butir pertahun.
c. Pakan.
Pemberian pakan untuk pemeliharaan ayam buras secara intensif dapat dilakukan seperti ayam ras, tetapi karena ayam kampung jumlah produksi telur lebih rendah dari ayam ras, maka pemberian pakan dapat dilakukan dengan mencampur sendiri seperti jagung giling, bekatul dan konsentrat jadi.
d. Pencegahan Penyakit.
Pemeliharaan ayam kampung juga tidak berbeda dengan cara pemmeliharaan ayam ras pada umumnya, yaitu melalui program pembersihan kandang, perlengkapannya dan lingkungan : sanitasi, serta hapus hama kandang. Penyakit yang sering menyerang ayam kampung yaitu new castle [ ND], cronic respitory deceaces [ CRD ] dan cacar.
Hal hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit pada ayam kampung sebagai berikut :
1. Hindarkan anak ayam dari perubahan cuaca, anak ayam dapat diberi tambahan vitamin karena pada kondisi ini, anak ayam mudah terserang penyakit.
2. Lakukan vaksinasi ND secara teratur.
3. Berikan pakan yang cukup berkualitas.
4. Jaga kebersihan, perlengkapan dan lingkup kandang.
5. Berikan obat jika diperlukan saja.
6. Berikan obat cacing dan antibiotik secara berkala.
e. Panen.
Hasil panen ayam kampung berupa telur dan daging. Dibandingkan dengan ayam ras, telur dan daging ayam kampung mempunyai rasa yang lebih khas dan lebih disukai oleh konsumen, produksi daging ayam kampung dapat dilakukan pada ayam dara atau ayam dara afkir. Ayam kampung dapat dijual dalam keadaan hidup atau karkas.
3. Pengembangbiakan.
Pembibitan ayam kampung tidak seperti ayam ras yang dilakukan oleh breding farm. Pembibitan ayam kampung dilakukan secara alami oleh induk yang menetaskan telurnya sendiri atau secara penetasan buatan dengan menggunakan mesin tetas oleh peternak atau pengusaha peternakan. Lama penetasan telur ayam kampung sekitar 18 hari. Cara penetasan sama dengan ayam ras.
Demikian ulasannya, semoga dapat bermanfaat bagi saudara kita yang akan beternak ayam kampung sebagai upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga nya.
Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar