selalu berpapasan saat di jalan di komplek Perumahan Jurang Mangu Indah Bintaro, lebih dikenal dengan PJMI. Seorang bapak tua bersama gerobag pisangnya.
Setiap pagi sang bapak menjajahkan pisangnya sambil berjalan keliling komplek, lambat, seiring dengan perjalanan usianya. Sangat menggugah ingin berkenalan dengan sang bapak, Suharto Ponimin sangat ingin berbincang dengan sang Bapak tersebut. Suatu pagi saat sedang menjemput putra pulang sekolah, sang Bapak sedang beristirahat di dekat sekolah. Saya pun menghampiri sang Bapak, berbincang bincang sambil melihat pisang pisang yang di bawa olehnya, memang pisang pisang yang dijajahkan sang Bapak betul betul bagus dan tua pohon, kelihatan dari buah dan kulitnya sangat halus dan mulus.
Tersebutlah nama dari mulut sang Bapak yang sedang merokok. Namanya siapa pak, boleh berkenalan ?. Sang Bapak menjawab sambil tersenyum lebar sambil memperkenalkan diri " Nkong Nisan " jawabnya sambil berceloteh kecil yang tidak begitu terdengar karena riuh suara mobil dan motor yang lalu lalang.
dari jalan sang Ngkong, memang sangat terlihat bahwa beliau sangat lah tua usianya, ternyata betul, usia nya sudah delapan puluh tahun lebih, ucap sang Ngkong. Tetapi secara fisik dan usia, nkong Nisan masih terlihat gagah, mungkin karena setiap hari berjalan kaki membuat tubuhnya terlihat lebih sehat, hanya saja dari jalannya nkong terlihat tua, karena jalannya sudah lamban sekali. Semua orang yang menggunakan jalan tersebut sehari hari sudah mengenal nkong Nisan, dan bersabar menunggu nkong menepi jika kendaraan mereka berpapasan dengan yang lain.
Sebetulnya nkong Nisan bukan lah orang yang kurang dalam hidupnya saat ini, nkong Nisan mempunyai rumah yang layak dihuni dan terletak ditepi jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan, apalagi rumah nkong Nisan tidak jauh letaknya dari sebuah sekolah bergengsi di Jakarta pada umumnya , yakni AL Azhar. Di pinggir halaman rumah nkong Nisan terdapat kios buah. Beragam macam buah yang dia koleksi setiap harinya.
Cermin dan figur kehidupan nkong Nisan adalah figur seorang yang tidak pernah ingin mengandalkan dan menggantungkan hidup dimasa manula nya kepada putra putrinya. Dia terus berupaya, walaupun usia nya sudah tidak muda lagi bahkan untuk ukuran usia manusia tergolong orang yang panjang umur. Yakin, pasti sanak saudara serta putra putrinya bahkan cucunya sudah tidak rela melihat saudaranya, ayahnya, nkongnya untuk tetap berusaha berkeliling komplek untuk menjajahkan dagangannya.
Itulah Kehidupan dan Perjuangan seorang nkong Nisan.
Nkong Nisan sangatlah menikmati hidupnya, hidup dengan apa adanya, kesederhanaan, kesabaran, serta ketabahan yang tercermin di raut mukanya.
Saya menulis ini, sangat lah terpanggil dan sudah sejak lama ingin menulis tentang nkong Nisan. Semoga nkong Nisan bahagia di usianya saat ini, walaupun kesehariannya ditemani gerobag dan k e s e d e r h a n a a n n y a.
" Salam Sejahtera " buat nkong Nisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar